Profil Desa Kaligiri
Ketahui informasi secara rinci Desa Kaligiri mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kaligiri, Kecamatan Sirampog, Brebes: menilik potensi agrowisata dataran tinggi, pertanian sayur mayur, dan dinamika pembangunan di kaki Gunung Slamet. Informasi lengkap mengenai geografi, demografi, dan potensi ekonomi terkini.
-
Agrikultur Dataran Tinggi
Desa Kaligiri merupakan pusat pertanian sayuran subur di Brebes, didukung oleh letaknya di ketinggian rata-rata 1.090 mdpl yang berhawa sejuk
-
Potensi Wisata Rintisan
Desa ini memiliki destinasi wisata alam "Bukit Situ" yang menawarkan panorama indah dan area perkemahan, meskipun pengembangannya masih dalam tahap awal
-
Lokasi Strategis dan Geografis
Terletak di perbatasan antara Kabupaten Brebes dan Tegal, serta berada di lereng Gunung Slamet, memberikan karakteristik unik sekaligus tantangan infrastruktur

Terletak di antara sejuknya hembusan angin pegunungan, Desa Kaligiri di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menampilkan profil wilayah yang kaya akan potensi pertanian dan pesona alam yang menjanjikan. Sebagai salah satu desa di dataran tinggi Brebes, Kaligiri tidak hanya menjadi lumbung sayur-mayur, tetapi juga menyimpan harapan besar di sektor pariwisata. Wilayah ini merupakan cerminan dari dinamika pembangunan desa di kawasan strategis yang berbatasan langsung dengan kabupaten lain.
Desa Kaligiri, yang secara historis merupakan hasil pemekaran dari Desa Mendala pada era 1970-an, terus berbenah dalam berbagai aspek. Didukung oleh kesuburan tanah dan etos kerja masyarakatnya, desa ini menjadi salah satu penopang ekonomi agrikultur di bagian selatan Kabupaten Brebes. Namun seperti banyak desa pegunungan lainnya, Kaligiri juga dihadapkan pada tantangan aksesibilitas dan infrastruktur yang memerlukan perhatian berkelanjutan untuk mengoptimalkan seluruh potensinya.
Geografi dan Kondisi Demografis
Secara geografis, Desa Kaligiri terletak pada koordinat 7°12′47″S 109°6′0″E. Posisinya berada di ujung tenggara wilayah Kabupaten Brebes, berjarak sekitar 59 kilometer dari ibu kota kabupaten dan hanya 5 kilometer dari pusat Kecamatan Sirampog. Letaknya yang berada di ketinggian rata-rata 1.090 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadikan desa ini memiliki suhu udara yang sejuk sepanjang tahun, kondisi ideal bagi pengembangan komoditas pertanian hortikultura.
Luas wilayah Desa Kaligiri tercatat seluas 2,62 kilometer persegi atau setara dengan 262 hektare. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, jumlah penduduk Desa Kaligiri pada tahun 2023 mencapai 3.881 jiwa. Angka ini terdiri dari 1.995 penduduk laki-laki dan 1.886 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya mencapai sekitar 1.481 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan konsentrasi pemukiman yang cukup padat di beberapa titik.
Secara administratif, wilayah Desa Kaligiri memiliki batas-batas yang jelas. Di sebelah timur, desa ini berbatasan langsung dengan kawasan lereng Gunung Slamet dan wilayah Kabupaten Tegal, tepatnya dengan Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa. Batas wilayah kecamatan di sebelah utara yakni Kecamatan Tonjong, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Paguyangan dan di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bumiayu. Struktur administratif internal desa terbagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan 12 Rukun Tetangga (RT), yang menjadi basis pelayanan pemerintahan dan sosial kemasyarakatan.
Pemerintahan dan Dinamika Pembangunan
Roda pemerintahan di Desa Kaligiri dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Berdasarkan catatan pemberitaan, kepemimpinan desa saat ini dipegang oleh Kepala Desa Rosidin. Pemerintah desa berfungsi sebagai motor penggerak utama dalam perencanaan dan eksekusi program pembangunan yang bersumber dari berbagai alokasi dana, termasuk Dana Desa (DD) yang menjadi tulang punggung pembiayaan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam beberapa waktu terakhir, dinamika pembangunan di Desa Kaligiri menjadi sorotan. Salah satu program yang dicanangkan yakni pembangunan Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang anggarannya bersumber dari Dana Desa tahun 2024. Proyek ini menjadi perhatian publik karena proses pengerjaannya yang dilaporkan mengalami kendala. Di sisi lain, isu infrastruktur juga menjadi tantangan nyata, seperti kejadian putusnya jembatan yang menjadi akses vital bagi warga. Kejadian semacam ini menggarisbawahi pentingnya ketahanan infrastruktur di wilayah dengan kontur geografis yang curam dan rawan pergerakan tanah, terutama saat curah hujan tinggi.
Pemerintah desa, bersama lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), terus berupaya menjawab tantangan tersebut. Forum musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) menjadi agenda krusial setiap tahunnya untuk menampung aspirasi warga dan menetapkan prioritas pembangunan, mulai dari perbaikan jalan, drainase, hingga program pemberdayaan ekonomi dan sosial.
Potensi Ekonomi Berbasis Agrikultur
Sektor pertanian, khususnya hortikultura, merupakan urat nadi perekonomian Desa Kaligiri. Lahan yang subur dan iklim yang mendukung menjadikan desa ini sebagai salah satu produsen sayur-mayur utama di Kecamatan Sirampog. Berbagai jenis sayuran seperti kentang, kubis, wortel, dan daun bawang dibudidayakan secara luas oleh masyarakat. Hasil panen tidak hanya dipasarkan di pasar-pasar lokal di Brebes, tetapi juga didistribusikan ke kota-kota besar di sekitarnya.
Sistem pertanian yang dijalankan oleh warga sebagian besar masih bersifat tradisional dan dikelola oleh keluarga. Namun, seiring waktu, mulai ada pergeseran ke arah praktik pertanian yang lebih modern, meskipun masih terbatas. Petani dihadapkan pada tantangan klasik seperti fluktuasi harga komoditas, serangan hama, dan akses terhadap modal serta teknologi pertanian. Keberadaan kelompok tani menjadi wadah penting bagi para petani untuk saling berbagi informasi, mengakses penyuluhan, dan memperkuat posisi tawar mereka.
Selain pertanian, denyut ekonomi desa juga ditopang oleh sektor perdagangan skala kecil dan jasa. Warung-warung kelontong, usaha transportasi, dan penyedia jasa pertanian menjadi pelengkap kegiatan ekonomi warga. Potensi ekonomi ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat setempat.
Merintis Asa di Sektor Pariwisata
Di luar sektor pertanian, Desa Kaligiri menyimpan potensi besar yang belum tergarap maksimal, yaitu pariwisata. Pesona alam dataran tinggi menjadi modal utama untuk mengembangkan desa ini sebagai destinasi agrowisata. Salah satu inisiatif yang telah muncul dari masyarakat dan pemerintah desa ialah pengembangan objek wisata rintisan bernama "Bukit Situ".
Bukit Situ menawarkan pemandangan alam yang memukau dengan hamparan perbukitan hijau dan udara yang sejuk dan bersih. Lokasi ini telah dimanfaatkan oleh komunitas lokal dan pengunjung dari luar daerah sebagai area perkemahan (camping ground) serta tempat untuk kegiatan olahraga ringan seperti futsal dan bola voli. Keindahan panorama alamnya diakui memiliki daya tarik kuat untuk memikat wisatawan yang mencari ketenangan dan suasana alam pegunungan.
Pengembangan Bukit Situ sempat diutarakan oleh pemerintah desa, dengan rencana pembangunan fasilitas penunjang seperti arena permainan anak, kolam renang, hingga pemandian air panas. Bahkan, potensi ini pernah mendapat perhatian dari jajaran Pemerintah Kabupaten Brebes dan asosiasi pengusaha. Namun, realisasi rencana besar tersebut masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kebutuhan investasi yang tidak sedikit dan kelengkapan administrasi sebagai syarat untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah. "Apa daya, baru dirintis Corona melanda," ungkap Kepala Desa Kaligiri, Rosidin, dalam sebuah pernyataan kepada media beberapa waktu lalu, menggambarkan kendala yang sempat menghambat progres pengembangan.
Meskipun masih dalam tahap rintisan, keberadaan Bukit Situ menunjukkan visi dan semangat warga Kaligiri untuk mendiversifikasi sumber ekonomi desa. Jika dikelola secara profesional dan berkelanjutan, sektor pariwisata diyakini dapat memberikan dampak ekonomi positif yang signifikan, membuka lapangan kerja baru, dan mengangkat nama Desa Kaligiri di kancah yang lebih luas.
Konteks Sosial dan Prospek Masa Depan
Kehidupan sosial masyarakat Desa Kaligiri sangat kental dengan nilai-nilai kegotongroyongan dan kebersamaan, ciri khas masyarakat agraris di pedesaan Jawa. Aktivitas keagamaan dan budaya menjadi perekat sosial yang kuat di antara warga. Lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar dan fasilitas kesehatan tingkat dasar juga telah tersedia untuk melayani kebutuhan primer masyarakat.
Menatap ke depan, Desa Kaligiri berada di persimpangan jalan antara tradisi dan modernisasi. Kekuatan utamanya tetap berada pada sektor pertanian yang telah teruji. Namun, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan, diversifikasi ekonomi menjadi sebuah keniscayaan. Pengembangan pariwisata berbasis alam dan budaya, jika dipadukan dengan penguatan sektor pertanian melalui inovasi, dapat menjadi formula yang ampuh.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur yang berkelanjutan, serta tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel merupakan kunci untuk membuka seluruh potensi yang dimiliki Desa Kaligiri. Dengan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan dukungan dari pemerintah kabupaten, Desa Kaligiri berpeluang besar untuk bertransformasi menjadi desa agrowisata yang maju dan mandiri, sambil tetap menjaga kearifan lokal dan kelestarian alamnya.